Sabtu, 22 November 2008

tugas lg

Analisis artikel

Anak-Anak Berlebihan Mengkonsumsi Susu Dapat Mengakibatkan Anemia

Peningkatan konsumsi susu formula masyarakat Indonesia semakin tinggi dari tahun ke tahun. Media massa berperan aktif dalam upaya mempromosikan susu formula, dengan semakin maraknya iklan-iklan baik di media cetak maupun elektronik yang menawarkan kelebihan-kelebihan susu formula. Mulai dari mencerdaskan otak sampai mempertahankan daya tahan tubuh anak sehingga tidak mudah terserang penyakit.Seolah-olah dengan mengkonsumsikan susu terhadap anak itu dapat menggantikan semua makanan sehat ( nasi, sayur, lauk-pauk dan buah).Terkait dengan hal itu, banyak masyarakat yang mempercayakan semua kebutuhan anak pada satu atau dua gelas susu padahal nutrisi yang dibutuhkan anak beraneka ragam.
Banyak orang tua beranggapan bahwa susu itu sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.Sehingga untuk mendapatkan hasil yang optimal, seringkali orangtua memberikan susu dalam jumlah yang berlebih. Terlebih mengurangi porsi makanan jenis lain yang sebenarnya lebih dibutuhkan oleh tubuh anak.
Salah satu akibat dari terlalu banyak mengkonsumsi susu formula tanpa diimbangi makanan lain adalah terjadinya anemia pada anak. Kekurangan zat besi dalam tubuh anak dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh terhambat. Orang tua yang tadinya berharap memberikan extra nutrisi dengan mengkonsumsikan susu , malah mendapatkan hasil terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak.
Anak-anak beresiko tinggi untuk menderita anemia disebabkan karena pertumbuhannya yang pesat dan kebutuhan akan zat besi yang meningkat. Anemia ini dapat terjadi sebagai akibat kurangnya zat besi dalam makanan sehari-hari. Anemia defisiensi besi ini paling sering ditemukan pada anak berusia 6 bulan hingga 3 tahun.Bayi yang mulai mencoba makanan padat , sebaiknya diberikan makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging, kuning telur dan sayur-sayuran seperti bayam. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan gangguan pada perkembangannya seperti gangguan pada mental dan psikomotor pada bayi dan anak. Keadaan ini dapat pulih kembali bila anak mendapat asupan zat besi yang cukup.
Banyak proses dalam tubuh yang membutuhkan zat besi, termasuk diantaranya mengangkut oksigen ke dalam sel.tidak hanya itu saja, sari-sari makanan juga berkaitan erat dengan zat besi. Zat besi atau Fe, terdapat pada sel darah merah, mengoptimalkan kerja hemogloobin sehingga proses transportasi serta metabolisme berjalan dengan lancar. Pertumbuhan fisik dan mental anak yang berlangsung sangat cepat menyebabkan kebutuhan zat besi pun bertambah banyak. Sayangnya, makanan padat masa sapih serta susu sapi ( susu formula ) hanya mengandung sedikit zat besi. Selain jumlahnya sedikit, zat besi dalam susu sapi pun sulit diserap oleh tubuh anak. Defisiensi zat besi pada awal kehidupan anak akan berakibat buruk pada perkembangan mentalnya, yang tidak dapat diperbaiki lagi.
Pada kasus bayi baru lahir, defisiensi zat besi dapat teratasi dengan mudah apabila bayi diberikan ASI eksklusif. Komposisi ASI yang unik dan spesifik tidak mungkin bisa diimbangi oleh susu formula. Asal tahu saja , setiap air susu mamalia spesifik untuk masing-masing spesiesnya. Jadi ASI manusia ya paling cocok untuk bayi manusia.
ASI mengandung zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan otak bayi. Diantaranya : faktor pembentuk sel otak , terutama DHA dalam kadar tinggi . ASI juga mengandung whey ( protein utama dari susu yang berbentuk cair ) lebih banyak daripada kasein ( protein utama dari susu yang berbentuk gumpalan ) dengan perbandingan 65: 35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap oleh tubuh bayi. Pada susu formula tidak seluruh zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh tubuh bayi. Perbandingan whey : casein susu sapi adalah 20: 80. Ditambah lagi komposisi zat gizi ASI sejak hari pertama menyusui ( foremilk) berbbeda dengan komposisi pada akhir menyusui ( hindmilk). Kandungan protein foremilk ( berwarna bening dan encer) tinggi, tetapi kandungan lemak nya rendah jika dibandingkan hind milk ( kental dan berwarna putih). ASI ibu yang melahirkan bayi prematur juga sesuai dengan kebutuhan bayinya. Antara lain , kandungan proteinnya lebih tinggi dan lebih mudah diserap. ASI mengandung banyak zat pelindung, antara lain imunoglobulin dan sel-sel darah putih hidup yang perlu utnuk membantu kekebalan tubuh bayi. Selain itu, ASI mengandung zat yang tidak terkandung dalam susu sapi, dan tidak dapat dibuat duplikasi atau tiruanya dalam susu formula, yaitu faktor bifidus. Zat ini penting untuk merangsang pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus yang mampu melindungi usus bayi dari peradangan atau penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi beberapa jenis bakteri merugikan, seperti keluarga coli. Dalam susu formula hanya sedikit mengandung imunoglobulin , dan sebagian besar merupakan jenis yang “salah” ( tidak dibutuhkan oleh bayi ). Selain itu , tidak mengandung sel-sel darah putih dan sel-sel lain dalam keadaan hidup. Perlu dipertimbangkan lagi, bahwa citarasa ASI bervariasi sesuai dengan jenis makanan yang dikonsumsi oleh ibu dan dalam susu formula, dari waktu ke waktu mempunyai citarasa yang sama.ASI adalah makanan alamiah untuk bayi dan standar pemberian nutrisi yang terbaik bagi bayi. Kandungan lemak, (AA, DHA), karbohidrat, protein , vitamin, mineral, enzym, hormon dan yang paling penting zat antibody yang terkandung dalam ASI tidak akan didapatkan dari susu formula manapun.
Tidak ada satu pun merk susu formula yang lebih baik, atau meniru ASI, atau mirip ASI atau bahkan mendekati ASI, dan oleh karena itu ASI yang terbaik. Meskipun beberapa komponen kimia ASI yang dimasukkan ke dalam susu formula (seperti, DHA, AA, prebiotics), masih banyak sifat komponen ASI yang belum dapat ditiru oleh susu formula , karena ASI mengandung sel-sel antibodi hidup yang tidak bisa diproduksi secara sintesis.
Anak-anak seharusnya diberikan makanan bernutrisi tinggi dan seimbang. Tidak hanya mengkonsumsikan susu formula sebagai nutrisi utama untuk bayi dan anak. Dan dalam susu formula terkandung zat besi dalam jumlah yang relatif kecil sehingga dapat menyebabkan anemia pada anak. Pertumbuhan dan perkembangan bayi atau anak akan terganggu, nutrisi-nutrisi yang seharusnya sampai ke dalam sel-sel yang membutuhkan , tetapi darah yang mengandung zat besi tidak mencukupi untuk mentransportasikan oksigen dan sari makanan. Pada intinya asupan nutrisi pada bayi yang terbaik adalah ASI ekslusif ( tidak ada susu formula yang dapat menyamainya), dan pada anak-anak diberikan makanan yang seimbang dan bernilai gizi tinggi, tidak hanya menggantungkan semua nutrisi dengan susu formula. Konsumsi susu formula berlebihan tanpa asupan makanan yang lain, benar-benar dapat mempengaruhi tubuh bayi dan anak.




Magelang, September 2008
Mahasiswa,





Weny Windastiwi
P.174.24.207.136

Tidak ada komentar: