Kamis, 15 Oktober 2009

makalah

Toshiba


Dampak Kehamilan Usia Muda
Tugas Askeb V
Cempaka

1. Rika Ernawati
2. Risa Apriyani
3. Rosinta
4. Shofaria
5. Siti Baroroh
6. Siti Nur Fatma
7. Susi Ernawati
8. Weny Windastiwi
9. Yeni Wijayanti
10. Yeni Rahmawati
11. Yuli Setiyaningsih
12. Zeniningsih


Pendahuluan
Agar tidak melebar dari tujuan utama penulisan ini, mengingat banyaknya definisi ‘usia dini’ dalam ungkapan ‘pernikahan dini’ maka penulis membatasi definisi ‘pernikahan dini’ sebagai sebuah pernikahan yang dilakukan oleh mereka yang berusia di bawah usia yang dibolehkan untuk menikah dalam Undang-Undang Perkawinan nomor 1 tahun 1974, yaitu minimal 16 tahun untuk perempuan dan 18 tahun untuk laki-laki.Lebih lanjut lagi, tulisan ini lebih memfokuskan pada pernikahan dini yang dilakukan oleh seorang perempuan.
KesehatanBagi kebanyakan masyarakat di kultur Indonesia, pernikahan dianggap sebagai suatu ‘tiket’ untuk melakukan hubungan seks. Istilah ‘malam pertama yang ditunggu-tunggu oleh para pengantin baru’ merupakan salah satu ‘bukti’ bahwa pernikahan dianggap sebagai ‘pintu pembuka’ untuk melakukan hubungan seks. Dalam sebuah talkshow yang bertajuk “pencegahan dan deteksi dini kanker leher rahim dan payudara”, Dr Nugroho Kampono SpOg dari FKUI mengatakan bahwa hubungan seks yang dilakukan oleh perempuan yang berusia kurang dari 20 tahun akan beresiko meningkatkan kemungkinan terkena kanker leher rahim. Pada usia remaja, sel-sel leher rahim belum matang. Jika leher rahim ini terus menerus terpapar human papiloma virus atau HPV, sel-sel tersebut akan tumbuh menyimpang dan menjadi kanker.
Leher rahim ada dua lapis epitel, epitel skuamosa dan epitel kolumner. Pada sambungan kedua epitel terjadi pertumbuhan yang aktif, terutama pada usia muda. Epitel kolumner akan berubah menjadi epitel skuamosa. Perubahannya disebut metaplasia. Kalau ada HPV menempel, perubahan menyimpang menjadi displasia yang merupakan awal dari kanker. Pada usia lebih tua, di atas 20 tahun, sel-sel sudah matang, sehingga resiko makin kecil.” Kata beliau.
Pernikahan dini memang bukan satu-satunya faktor penyebab kanker leher rahim. Faktor lain misalnya terlalu sering melahirkan, merokok, dan berganti-ganti pasangan seks. Meskipun begitu, hal ini menunjukkan satu hal: sebaiknya pernikahan dini dihindari.
Selain kanker leher rahim, tubuh perempuan remaja juga belum siap untuk mengandung dan kemudian melahirkan. Jika dari seks yang dilakukan sang perempuan hamil, sangat mungkin jika kemudian terjadi kematian terhadap bayi yang dikandung, maupun sang ibu saat melahirkan, yang disebabkan kehamilan di usia muda.
Menstruasi yang selama ini dipandang sebagai penanda kedewasaan secara biologis bagi kaum perempuan dianggap oleh para ahli tidak selayaknya menjadi tolok ukur. Tubuh perempuan tetap mengalami pertumbuhan setelah menstruasi pertama. Organ-organ di dalam tubuh perempuan tetap mengalami perkembangan, sampai usia 20 tahun, seperti yang dikemukakan di atas.
Di masa lalu, saat dunia kedokteran belum maju seperti sekarang, masyarakat belum tahu resiko melakukan hubungan seks di usia remaja. Ditambah lagi belum banyak hiburan yang bisa mudah ditemui, sehingga pernikahan pun dilakukan pada usia yang relatif lebih muda dibandingkan sekarang: seks dipandang sebagai satu-satunya hiburan yang murah meriah.
PsikologisPermasalahan yang menimpa pasangan yang sudah menikah biasanya jauh lebih kompleks dibandingkan permasalahan yang menimpa pada seseorang yang masing single. Untuk itu dibutuhkan kematangan psikologis yang cukup sebelum menyongsong kehidupan baru. Untuk hidup berdua saja dibutuhkan kematangan psikologis, apalagi jika kemudian hadir anak-anak yang dihasilkan dari seks yang dilakukan. Keadaan psikis orang tua yang belum matang akan sangat mempengaruhi cara mereka mengasuh anak-anak yang dilahirkan. "Yang namanya mendidik anak itu perlu pendewasaan diri, jadi harus ada kematangan dan pemahaman diri untuk dapat memahami anak. Kalau masih kekanak-kanakan, maka mana bisa sang ibu mengayomi anaknya. Yang ada hanya akan merasa terbebani karena di satu sisi masih ingin menikmati masa muda dan di sisi lain dia harus mengurusi keluarganya," kata Rudangta Arianti Sembiring, Psi, staff pengajar di UKSW, seorang psikolog yang sangat concerned di bidang psikologi anak.

Pengertian Kehamilan Resiko Tinggi.
Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya. (Ubaydillah, 2000).
Dampak Kehamilan Resiko Tinggi pada Usia Muda.
Keguguran.Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. misalnya : karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga non profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.
Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan.Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksiterutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak 20 tahun. cacat bawaan dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil. selain itu cacat bawaan juga di sebabkan karena keturunan (genetik) proses pengguguran sendiri yang gagal, seperti dengan minum obat-obatan (gynecosit sytotec) atau dengan loncat-loncat dan memijat perutnya sendiri.Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi masih kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan.
Mudah terjadi infeksi.
Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.
Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.
Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan plasenta.lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis..
Keracunan Kehamilan (Gestosis).
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian.
Kematian ibu yang tinggi.
Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung juga cukup tinggi.yang kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun).



Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain:
Resiko bagi ibunya :
Mengalami perdarahan.
Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam rahim).kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir.
Kemungkinan keguguran / abortus.
Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi keguguran. hal ini disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik dengan obat-obatan maupun memakai alat.
Persalinan yang lama dan sulit.
Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin.penyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainakelainan panggul, kelaina kekuatan his dan mengejan serta pimpinan persalinan yang salahKematian ibu.
Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan infeksi.
Dari bayinya :
Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan.
Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang.

Berat badan lahir rendah (BBLR).
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram. kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun. dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang diderita oleh ibu hamil.
Cacat bawaan.
Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat pertumbuhan.hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus rubela serta faktor gizi dan kelainan hormon.
Kematian bayi.kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya atau kematian perinatal.yang disebabkan berat badan kurang dari 2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran kongenital serta lahir dengan asfiksia.(Manuaba,1998).
REFERENSI KESEHATAN
http://creasoft.wordpress.com/2008/04/23/resiko-tinggi-kehamilan-remaja-usia-muda/

Tidak ada komentar: