Jumat, 16 Oktober 2009




Posted by Picasa

makanan terkutuk


Cerita ini ditulis oleh seorang wartawan di Taiwan sehubungan dengan adanya gosip mengenai makanan penambah kekuatan dan stamina yang dibuatdari sari/kaldu janin manusia. ‘Healthy Soup’ yang dipercaya dapat meningkatkan stamina dan keperkasaan pria terbuat dari janin bayi manusia berumur 6 - 8 bulan dapat dibeli per porsi seharga 3000-4000 RMB (mata uang setempat). Salah seorang pengusaha pemilik pabrik di daerah Tong Wan,Taiwan mengaku sebagai pengkonsumsi tetap ‘Healthy Soup’. Sebagai hasilnya, pria berusia 62 tahun menjelaskan khasiat ‘Healthy Soup’ ini mempertahankan kemampuannya untuk dapat berhubungan seks beberapa kalidalam semalam.Penulis diajak oleh pengusaha tersebut di atas ke salah satu restoran yang menyediakan ‘Healthy Soup’ di kota Fu San - Canton dan diperkenalkan kepada juru masak restoran tersebut. Kata sandi untuk ‘Healthy Soup’ adalah BAIKUT. Juru masak restoran menyatakan jenis makanan tersebut tidak mudah di dapat karena mereka tidak tersedia ‘ready stock’. Ditambahkan pula bahwa makanan tersebut harus disajikan secara fresh,bukan frozen. Tetapi kalau berminat, mereka menyediakan ari-ari bayi(plasenta) yang dipercaya dapat meningkatkan gairah seksual dan juga obat awet muda. Juru masak restoran tersebut mengatakan jika memang menginginkan Healthy Soup’, dia menganjurkan untuk datang ke sebuah desa di luar kotadi mana ada sepasang suami istri yang istrinya sedang mengandung 8 bulan. Diceritakan pula bahwa si istri sebelumnya sudah pernah mengandung 2 kali, tetapi kedua anaknya lahir dengan jenis kelamin perempuan. Jika kali ini lahirperempuan lagi, maka ‘Healthy Soup’ dapat diperoleh dalam waktu dekat.Cara pembuatan ‘Healthy Soup’, seperti yang diceritakan oleh jurnalis yang meliput kisah ini adalah sebagai berikut: Janin yang berumur beberapabulan, ditambah Pachan, Tongseng, Tongkui, Keichi, Jahe, daging ayam danBaikut, di tim selama 8 jam, setelah itu dimasak selayaknya memasak sup.Beberapa hari kemudian seorang sumber menghubungi penulis untuk memberitahukan bahwa di Thaisan ada restoran yang sudah mempunyai stok untuk ‘Healthy Soup’. Bersama sang pengusaha, penulis dan fotografer pergi ke restoran di Thaisan untuk bertemu dengan juru masak restoran tersebut yang tanpa membuang waktu langsung mengajak rombongan untuk tour ke dapur. Di atas papan potong tampak janin tak bernyawa itu tidak lebih besar dari seekor kucing. Sang juru masak menjelaskan bahwa janin tersebut baru berusia 5 bulan.Tidak dijelaskan berapa harga belinya, yang pasti itu tergantung besar-kecil, hidup-mati janin tersebut dan sebagainya (Masya Allah!!!). Kali ini, harga per porsi ‘Healthy Soup’ 3,500 RMB karena stok sedang sulit untuk didapat. Sambil mempersiapkan pesanan kami, dengan terbuka juru masak tersebut menerangkan bahwa janin yang keguguran atau digugurkan, biasanya mati, dapat dibeli hanya dengan beberapa ratus RMB saja, sedang kalau dekat tanggal kelahiran dan masih hidup, bisa semahal 2.000 RMB.Urusan bayi itu diserahkan ke restoran dalam keadaan hidup atau mati, tidak ada yg mengetahui. Setelah selesai, ‘Healthy Soup’ disajikan panas di atas meja, penulis dan fotografer tidak bernyali untuk ikut mencicipi, setelah kunjungan di dapur, sudah kehilangan semua selera makan, maka cepat-cepat meninggalkan mereka dengan alasan tidak enak badan. Menurut beberapa sumber, janin yang dikonsumsi semua adalah janin bayi perempuan. Apakah ini merupakan akibat kebijaksanaan pemerintah China untuk mewajibkan satu anak dalam satu keluarga yg berlaku sampai sekarang, atau hanya karena kegemaran orang akan makanan sehat sudah mencapai suatu kondisi yang sangat terkutuk.Pesan: Harap teruskan cerita ini kepada setiap orang demi menghindari penyebarluasan kebiasaan yang tak berperikemanusiaan tersebut. Sebagai manusia beragama dan berpikiran sehat, kita berkewajiban untuk menghentikan tindakan kanibalisme dalam bentuk dan alasan apapun. Bangsa manusia adalah bangsa yang derajatnya paling tinggi dari mahluk apapun di bumi ini, dan tindakan tersebut adalah tindakan yang sesungguhnya bukan berasal dari pemikiran manusiaTulisan ini diambil dari: teukufarhan.wordpress.com

Kamis, 15 Oktober 2009

kedung kayang




Posted by Picasa

selamat hari cuci tangan sedunia





Posted by Picasa

rancangan format askeb gangrep

Wenywindastiwi AdhityaDekhaCandra WinarsihDwiPusporiniFurriPuspitaYuliSetyaningsihHerlinaMayangsariKunantiGustiniyaniPriskaPuspitaNurAsrotyMayaInddastiwi AdhityaDekhaCandra WinarsihDwiPusporiniFurriPuspitaYuliSetyaningsihHerlinaMayangsariKunantiGustining Siti Baroroh Risa Apriyani PriskaPuspitaNurAsrotyMayaIndahKWenywindastiwiAdhityaDekhaCandraWinarsihDwiPusporiniFurriPuspitaYuliSetyaningsihHerlinaMayangsariKunantiGustining SitiBarorohRisaApriyani PriskaPuspitaNurAsrotyMayaIndahKWenywindastiwi AdhityaDekhaCandra WinarsihDwiPusporiniFurriPuspitaYuliSetyaningsihHerlinaMayangsariKunantiGustining Siti Baroroh Risa Apriyani PriskaPuspita R Nur Asroty H MayaIndah K wenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwirtyuiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwivvvvvwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiwenywindastiwiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm

Rancangan Format Asuhan Kebidanan Gangguan Kesehatan Reproduksi

TUGAS ASKEB IV




Oleh :

Adhitya Dekha P.174.24.207.101
Candra Winarsih P.174.24.207.104
Dwi Pusporini P.174.24.207.108
Furri Puspita P.174.24.207.112
Herlina Mayangsari P.174.24.207.115
Kunanti Gustining H P.174.24.207.118
Maya Indah K P.174.24.207.121
Nur Asroty P.174.24.207.124
Priska Puspita R P.174.24.207.127
Risa Apriyani P.174.24.207.130
Siti Baroroh P.174.24.207.133
Weny Windastiwi P.174.24.207.136
Yuli Setyaningsih P.174.24.207.139



ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN KESEHATAN REPRODUKSI
Pada Ny.... umur ... tahun,P...A... dengan...........
Di ......................


I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : ....................... Jam : ....... WIB
A. Anamnesa
1. Biodata
Nama Ibu : Ny. ... Nama Ayah : Tn....
Umur : ... tahun Umur : ... tahun
Agama : ......... Agama : ...........
Pendidikan : ......... Pendidikan : ...........
Pekerjaan : .......... Pekerjaan : ...........
Suku/bangsa : .......... Suku/bangsa : ...........
Alamat : .......... Alamat : ............
2. Alasan kunjungan
Ibu datang ingin memerisaan penyakit yang diderita.
3. Keluhan utama
Pasien mengeluh mengeluarkan darah dari alat genitalnya sejak .... jumlah ..... warna ...... sifat ...... frekuensi........ menimbulkan nyeri atau tidak, penyebab ( menstruasi, hubungan seksual, kehamilan, menopouse).
4. Riwayat Kesehatan yang lalu
Pasien belum pernah menderita penyakit
a. Kardivaskular : jantung, hipertensi
b. Sistem Endokrin : DM, hipo/hipertiroid
c. Sistem Urogenital : penyakit ginjal, PMS
d. Sistem Reproduksi : bekas operasi, mioma uteri, kistoma ovarii
e. Darah : anemia, kelainan pembekuan darah
f. Infeksi lain : infeksi panggul
Pasien menyangkal pernah ada riwayat perdarahan, trauma atau bedah terakhir, terapi hormonal dari luar, terapi anti koagulan.
5. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien belum pernah menderita penyakit:
a. Kardivaskular : Jantung, hipertensi
b. Sistem Endokrin : DM, hipo/hipertiroid
c. Sistem Urogenital : Penyakit ginjal, PMS
d. Sistem Reproduksi : Bekas operasi, mioma uteri, kistoma ovarii
e. Darah : Anemia, kelainan pembekuan darah
f. Infeksi lain : Infeksi panggul
6. Riwayat kesehatan keluarga
Dari pihak suami istri tidak ada riwayat penyakit menurun (jantung, hipertensi,DM)
7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Th
Kehamilan
Persalinan

H/M, Sehat/skt, Umur anak, Meneteki, lamanya
ANC
Masalah

Usia keh
Jenis pers
penolong
L/P + BB
Nifas
Penyulit





















8. Riwayat haid
Menarche : tahun
Siklus : teratur / tidak teratur
Lamanya : hari
Banyaknya : Hari ke ganti pembalut x (penuh / tidak )
Hari ke ganti pembalut x ( penuh/ tidak)
Hari ke ganti pembalut x ( bercak- bercak )
Sifat & warna : kadang disertai gumpalan, warna merah tua, bau khas
Dismenore : ada / tidak
Leukorea : ada / tidak
HPHT :
9. Riwayat KB.
a. Riwayat kontrasepsi dahulu:
Alat kontrasepsi yang pernah dipakai dan lamanya :
Kapan terakhir berhenti :
Alasan :
Keluhan atau masalah :
b. Riwayat kontrasepsi sekarang :
Alat kontrasepsi yang dipakai dan lamanya :
Keluhan atau masalah :
10. Riwayat perkawinan
Ibu menikah ......x, menikah pada umur ...... tahun, suami umur ........tahun, lama menikah …...tahun.
11. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pemenuhan nutrisi
Sebelum sakit
1) Makan
Frekuensi makan pokok : ....... x perhari.
Komposisi :
Nasi : ....... x @ ........piring sedang / penuh
Lauk : .......x @ ....... potong sedang
Sayuran : ........ x @ ....... mangkuk kecil sayur
Buah : ......... x / minggu
2) Minum
Jumlah ....... gelas perhari ; jenis ..............
b. Eliminasi
Buang air kecil :
Frekuensi perhari : ……….. x warna……….
Keluhan/ masalah : ………..
Buang air besar :
Frekuensi perhari: ……….…x warna………….. konsistensi keras atau lembek
Keluhan/ masalah : ……...
c. Personal hygiene
Mandi……….…x sehari
Keramas …..…x seminggu
Gosok gigi ……x sehari
Ganti pakaian ………x sehari; celana dalam ……….x sehari
d. Hubungan seksual
Frekuensi …………… x seminggu
Contact bleeding : …………….
Keluhan lain :………………………
e. Istirahat/ tidur
Tidur malam : ………..….jam
Tidur siang : ………….….jam
Keluhan/masalah : ………...
f. Aktivitas fisik dan olah raga
Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : ……..…..
Olahraga : jenisnya………….frekuensi………….x seminggu


12. Riwayat psikososial
Dikaji ada tidaknya kecemasan dari pasien yang berhubungan dengan penyakit yang sedang dialaminya, hubungan antara pasien dengan keluarganya untuk mengetahui adanya dukungan pada pasien yang dapat mempengaruhi kecepatan penyembuhan.
Dikaji pula tentang kondisi sosial budaya, yang mungkin dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi ibu.
13. Data ekonomi
(Dikaji untuk mengetahui keadaan ekonomi ibu yang mempengaruhi ibu dalam proses pengobatan).
14. Tingkat pengetahuan
(Dikaji seberapa jauh ibu mengetahui tentang penyakit yang diderita, seperti gejala-gejala, dan cara pengobatan, dan akibat bila tidak segera diobati. Sehingga ibu lebih mudah diajak untuk memecahkan masalah ibu).
B. Data objektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum :
Kesadaran :
Tanda vital
Tekanan darah : dapat normal,hipotensi maupun hipertensi.
Nadi :
Respirasi :
Suhu :
Berat badan : perlu dikaji apakah kenaikan berat badan disebabkan gangguan reproduksi.
Tinggi badan : ………………………………
IMT : ………………………………
2. Pemeriksaan fisik
· Inspeksi :
Rambut : rontok atau tidak.
Mata : Dikaji apakah terdapat sklera ikterik, dan gejala anemis pada konjungtiva.
Keadaan anemia perlu diperhatikan jika akan melakukan prosedur operasi.
Mulut : Dikaji apakah mukosa mulut ada sianosis atau tidak.
Leher : Apakah terdapat pembesaran vena jugularis, kelenjar limfe, kelenjar tiroid.
Dada : Apakah terdapat benjolan pada payudara, bekas operasi.
Perut : Apakah terdapat benjolan pada dinding perut, bekas operasi.
Genetalia : Apakah terdapat varises pada vulva, pembesaran kelenjar bartholin dan kelenjar skene. Pengeluaran per vaginam ( warna darah, jumlah, bau)
Ekstremitas : Apakah terdapat pelebaran pembuluh darah, ada oedem, kelayuhan.
· Palpasi
Leher : Apakah terdapat pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Apakah terdapat benjolan pada payudara.
Perut : Apakah terdapat benjolan pada dinding perut. Besar uterus, konsistensi.
· Auskultasi
Dada : jantung ( apakah terdapat gallop ), paru paru ( apakah terdapat stridor )
· Perkusi
Reflek Patella + / -
3. Pemerikasaan penunjang
Contoh pemeriksaan penunjang, pemeriksaan laboratorium(leukosit, Hb, Ht), USG, laparoskopi, foto rongent, tes kehamilan, kuldosintesis, dll
4. Pemeriksaan dalam
Dilakukan pemeriksaan inspekulo untuk mengetahui keadaan:
portio ( warna, lesi), serviks (warna, massa,peradangan) , keadaan vagina, ( massa, pengeluaran (warna, jumlah, bau)).
Juga dilakukan vaginal touche, untuk memeriksa : bagian dalam dari vagina, memeriksa adneksa.
portio ( nyeri goyang, konsistensi, ), serviks (konsistensi, massa,pembukaan) , keadaan vagina ( massa, pengeluaran (warna, jumlah, bau)).

tugas bu nuril

2009

POLTEKKES DEPKES SEMARANG PRODI KEBIDANAN MAGELANG





[tugas organisasi manajemen kebidanan]
[Permainan mengenai Kepemimpinan ]

1. Astuti M. Rizki
2. Diana Candra
3. Furri Puspita
4. Iin Pujianingsih
5. Lilis Nawati
6. Nur Asroty
7. Reni
8. Shofaria K
9. Weny W
10.Zeniningsih
PERMAINAN MENGENAI KEPEMIMPINAN
Nama permainan : Induk Ayam
Tujuan permainan :
- Untuk mengetahui berbagai karakter seorang pemimpin
- Untuk mengetahui karakter pemimpin yang diharapkan oleh anggotanya
- Untuk mengetahui seorang pemimpin tersebut bertanggung jawab atau tidak.
Aturan permainan :
Satu kelompok yang diibaratkan sekelompok ayam satu berada di depan barisan sebagai induknya dan anggota yang lain berbaris ke belakang sebagai anak ayam.
Terdapat induk ayam kedua yang tidak mempunyai anak buah dan akan berusaha merebut anak ayam yang ada pada induk pertama.
Peraturanya, jika ada anak ayam yang terkena oleh induk yang lain maka ia akan menjadi anak buah induk tersebut.
Jalanya permainan:
Terdapat satu kelompok mahasiswa yang digambarkan sebagai sekumpulan anak ayam dengan seorang induk ( ketua ). Mereka sedang berjalan-jalan di daerah seperti biasa untuk mencari makan.
Tiba-tiba munculah induk ayam lain yang berusaha merebut anak-anak ayam. Induk ayam yang pertama berusaha untuk mempertahankan anggotanya.
Satu per satu anak ayam terlepas dari induk pertama dan manjadi pengikut induk ayam kedua
Hasil yang didapat :
Dari hasil permainan dapat telihat dua karakter kepemimpinan yang berbeda.
Yang pertama adalah gambaran seorang pemimpin yang lemah, tidak mampu mempertahankan kelangsungan hidup organisasinya, tidak mampu mempertahankan kepemimpinannya sehingga satu per satu anggota kelompoknya terlepas dan mengikuti induk yang lain.
Induk ayam yang kedua memperlihatkan gambaran seorang pemimpin yang tangguh, serta bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilimpahkan terhadap dirinya. Induk mampu mempertahankan anggotanya dari serbuan pihak-pihak dari luar.
Karakter seorang pemimpin yang menjadi harapan anggotanya diantaranya adalah bertanggung jawab, disukai oleh anggotanya, tangguh dan tidak lemah, berusaha memberikan yang terbaik untuk kelangsungan kelompoknya.

tugas bu nuril

2009

POLTEKKES DEPKES SEMARANG PRODI KEBIDANAN MAGELANG





[tugas organisasi manajemen kebidanan]
[Permainan mengenai Kepemimpinan ]

1. Astuti M. Rizki
2. Diana Candra
3. Furri Puspita
4. Iin Pujianingsih
5. Lilis Nawati
6. Nur Asroty
7. Reni
8. Shofaria K
9. Weny W
10.Zeniningsih
PERMAINAN MENGENAI KEPEMIMPINAN
Nama permainan : Induk Ayam
Tujuan permainan :
- Untuk mengetahui berbagai karakter seorang pemimpin
- Untuk mengetahui karakter pemimpin yang diharapkan oleh anggotanya
- Untuk mengetahui seorang pemimpin tersebut bertanggung jawab atau tidak.
Aturan permainan :
Satu kelompok yang diibaratkan sekelompok ayam satu berada di depan barisan sebagai induknya dan anggota yang lain berbaris ke belakang sebagai anak ayam.
Terdapat induk ayam kedua yang tidak mempunyai anak buah dan akan berusaha merebut anak ayam yang ada pada induk pertama.
Peraturanya, jika ada anak ayam yang terkena oleh induk yang lain maka ia akan menjadi anak buah induk tersebut.
Jalanya permainan:
Terdapat satu kelompok mahasiswa yang digambarkan sebagai sekumpulan anak ayam dengan seorang induk ( ketua ). Mereka sedang berjalan-jalan di daerah seperti biasa untuk mencari makan.
Tiba-tiba munculah induk ayam lain yang berusaha merebut anak-anak ayam. Induk ayam yang pertama berusaha untuk mempertahankan anggotanya.
Satu per satu anak ayam terlepas dari induk pertama dan manjadi pengikut induk ayam kedua
Hasil yang didapat :
Dari hasil permainan dapat telihat dua karakter kepemimpinan yang berbeda.
Yang pertama adalah gambaran seorang pemimpin yang lemah, tidak mampu mempertahankan kelangsungan hidup organisasinya, tidak mampu mempertahankan kepemimpinannya sehingga satu per satu anggota kelompoknya terlepas dan mengikuti induk yang lain.
Induk ayam yang kedua memperlihatkan gambaran seorang pemimpin yang tangguh, serta bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilimpahkan terhadap dirinya. Induk mampu mempertahankan anggotanya dari serbuan pihak-pihak dari luar.
Karakter seorang pemimpin yang menjadi harapan anggotanya diantaranya adalah bertanggung jawab, disukai oleh anggotanya, tangguh dan tidak lemah, berusaha memberikan yang terbaik untuk kelangsungan kelompoknya.

makalah

Toshiba


Dampak Kehamilan Usia Muda
Tugas Askeb V
Cempaka

1. Rika Ernawati
2. Risa Apriyani
3. Rosinta
4. Shofaria
5. Siti Baroroh
6. Siti Nur Fatma
7. Susi Ernawati
8. Weny Windastiwi
9. Yeni Wijayanti
10. Yeni Rahmawati
11. Yuli Setiyaningsih
12. Zeniningsih


Pendahuluan
Agar tidak melebar dari tujuan utama penulisan ini, mengingat banyaknya definisi ‘usia dini’ dalam ungkapan ‘pernikahan dini’ maka penulis membatasi definisi ‘pernikahan dini’ sebagai sebuah pernikahan yang dilakukan oleh mereka yang berusia di bawah usia yang dibolehkan untuk menikah dalam Undang-Undang Perkawinan nomor 1 tahun 1974, yaitu minimal 16 tahun untuk perempuan dan 18 tahun untuk laki-laki.Lebih lanjut lagi, tulisan ini lebih memfokuskan pada pernikahan dini yang dilakukan oleh seorang perempuan.
KesehatanBagi kebanyakan masyarakat di kultur Indonesia, pernikahan dianggap sebagai suatu ‘tiket’ untuk melakukan hubungan seks. Istilah ‘malam pertama yang ditunggu-tunggu oleh para pengantin baru’ merupakan salah satu ‘bukti’ bahwa pernikahan dianggap sebagai ‘pintu pembuka’ untuk melakukan hubungan seks. Dalam sebuah talkshow yang bertajuk “pencegahan dan deteksi dini kanker leher rahim dan payudara”, Dr Nugroho Kampono SpOg dari FKUI mengatakan bahwa hubungan seks yang dilakukan oleh perempuan yang berusia kurang dari 20 tahun akan beresiko meningkatkan kemungkinan terkena kanker leher rahim. Pada usia remaja, sel-sel leher rahim belum matang. Jika leher rahim ini terus menerus terpapar human papiloma virus atau HPV, sel-sel tersebut akan tumbuh menyimpang dan menjadi kanker.
Leher rahim ada dua lapis epitel, epitel skuamosa dan epitel kolumner. Pada sambungan kedua epitel terjadi pertumbuhan yang aktif, terutama pada usia muda. Epitel kolumner akan berubah menjadi epitel skuamosa. Perubahannya disebut metaplasia. Kalau ada HPV menempel, perubahan menyimpang menjadi displasia yang merupakan awal dari kanker. Pada usia lebih tua, di atas 20 tahun, sel-sel sudah matang, sehingga resiko makin kecil.” Kata beliau.
Pernikahan dini memang bukan satu-satunya faktor penyebab kanker leher rahim. Faktor lain misalnya terlalu sering melahirkan, merokok, dan berganti-ganti pasangan seks. Meskipun begitu, hal ini menunjukkan satu hal: sebaiknya pernikahan dini dihindari.
Selain kanker leher rahim, tubuh perempuan remaja juga belum siap untuk mengandung dan kemudian melahirkan. Jika dari seks yang dilakukan sang perempuan hamil, sangat mungkin jika kemudian terjadi kematian terhadap bayi yang dikandung, maupun sang ibu saat melahirkan, yang disebabkan kehamilan di usia muda.
Menstruasi yang selama ini dipandang sebagai penanda kedewasaan secara biologis bagi kaum perempuan dianggap oleh para ahli tidak selayaknya menjadi tolok ukur. Tubuh perempuan tetap mengalami pertumbuhan setelah menstruasi pertama. Organ-organ di dalam tubuh perempuan tetap mengalami perkembangan, sampai usia 20 tahun, seperti yang dikemukakan di atas.
Di masa lalu, saat dunia kedokteran belum maju seperti sekarang, masyarakat belum tahu resiko melakukan hubungan seks di usia remaja. Ditambah lagi belum banyak hiburan yang bisa mudah ditemui, sehingga pernikahan pun dilakukan pada usia yang relatif lebih muda dibandingkan sekarang: seks dipandang sebagai satu-satunya hiburan yang murah meriah.
PsikologisPermasalahan yang menimpa pasangan yang sudah menikah biasanya jauh lebih kompleks dibandingkan permasalahan yang menimpa pada seseorang yang masing single. Untuk itu dibutuhkan kematangan psikologis yang cukup sebelum menyongsong kehidupan baru. Untuk hidup berdua saja dibutuhkan kematangan psikologis, apalagi jika kemudian hadir anak-anak yang dihasilkan dari seks yang dilakukan. Keadaan psikis orang tua yang belum matang akan sangat mempengaruhi cara mereka mengasuh anak-anak yang dilahirkan. "Yang namanya mendidik anak itu perlu pendewasaan diri, jadi harus ada kematangan dan pemahaman diri untuk dapat memahami anak. Kalau masih kekanak-kanakan, maka mana bisa sang ibu mengayomi anaknya. Yang ada hanya akan merasa terbebani karena di satu sisi masih ingin menikmati masa muda dan di sisi lain dia harus mengurusi keluarganya," kata Rudangta Arianti Sembiring, Psi, staff pengajar di UKSW, seorang psikolog yang sangat concerned di bidang psikologi anak.

Pengertian Kehamilan Resiko Tinggi.
Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya. (Ubaydillah, 2000).
Dampak Kehamilan Resiko Tinggi pada Usia Muda.
Keguguran.Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. misalnya : karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga non profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.
Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan.Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksiterutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak 20 tahun. cacat bawaan dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil. selain itu cacat bawaan juga di sebabkan karena keturunan (genetik) proses pengguguran sendiri yang gagal, seperti dengan minum obat-obatan (gynecosit sytotec) atau dengan loncat-loncat dan memijat perutnya sendiri.Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi masih kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan.
Mudah terjadi infeksi.
Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.
Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.
Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan plasenta.lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis..
Keracunan Kehamilan (Gestosis).
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian.
Kematian ibu yang tinggi.
Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung juga cukup tinggi.yang kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun).



Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain:
Resiko bagi ibunya :
Mengalami perdarahan.
Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam rahim).kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir.
Kemungkinan keguguran / abortus.
Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi keguguran. hal ini disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik dengan obat-obatan maupun memakai alat.
Persalinan yang lama dan sulit.
Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin.penyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainakelainan panggul, kelaina kekuatan his dan mengejan serta pimpinan persalinan yang salahKematian ibu.
Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan infeksi.
Dari bayinya :
Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan.
Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang.

Berat badan lahir rendah (BBLR).
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram. kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun. dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang diderita oleh ibu hamil.
Cacat bawaan.
Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat pertumbuhan.hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus rubela serta faktor gizi dan kelainan hormon.
Kematian bayi.kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya atau kematian perinatal.yang disebabkan berat badan kurang dari 2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran kongenital serta lahir dengan asfiksia.(Manuaba,1998).
REFERENSI KESEHATAN
http://creasoft.wordpress.com/2008/04/23/resiko-tinggi-kehamilan-remaja-usia-muda/